Kamis, 05 Mei 2011

Protes Ditolak, Madrid Ajukan Banding

BERNE, KOMPAS.com — Real Madrid mengajukan banding atas keputusan UEFA yang menolak protes Madrid terkait tindakan tidak suportif Barcelona pada leg pertama semifinal Liga Champions, Rabu atau Kamis (28/4/2011) lalu.
Madrid ditundukkan 0-2 di depan pendukungnya sendiri pada leg pertama. Madrid pun gagal ke final setelah Cristiano Ronaldo dan kawan-kawan hanya mampu bermain imbang 1-1 di Camp Nou.
Selepas pertandingan leg pertama, Madrid mengeluhkan pemain-pemain Barcelona, seperti Dani Alves, Sergio Busquets, Pedro, Jose Pinto, Seydou Keita, dan Victor Valdes, yang dianggap melakukan tindakan tidak sportif.
Selain itu, Madrid juga melaporkan kepada UEFA bahwa pemain Barca kembali melakukan tindakan curang saat memprovokasi wasit yang membuat Pepe mendapatkan kartu merah.
Namun, UEFA tidak menyetujui segala keluhan tim besutan Jose Mourinho itu. Tidak terima dengan keputusan itu, Madrid pun mengajukan banding kepada UEFA.

The Next Kaka Semakin Merapat ke Milan?

Kedua klub (Milan dan Santos) telah melakukan pembicaraan jarak jauh mengenai persetujuannya pada minggu ini, untuk membawa Ganso ke San Siro.
“Untuk melihat Ganso pergi ke Milan hanya tinggal menunggu informasi,” kata seorang pakar dari Amerika Selatan dan juga menjabat Agen Badan Sepakbola Dunia (FIFA) Sabatino Durante yang dikutip dari Tribal Football.
Sementara itu Kepala Medis Milan senang Ganso telah mengakhiri masalah cederanya yang telah dialami sejak satu tahun terakhir.
Ganso digadang-gadang sebagai The Next Kaka. Ia memiliki intelegensia tinggi untuk mengatur serangan dari lini tengah dan kerap menjadi pemecah kebuntuan dengan gol-golnya dari lini kedua.
Gelandang berusia 21 tahun itu ikut dibawa ke Piala Dunia 2010 Afrika Selatan oleh Pelatih Timnas Brasil Carlos Dunga, sebagai pelapis Kaka, meski tak pernah diturunkan hingga Tim Samba tersingkir di tangan Belanda.
Sebelumnya pelatih Inter Milan Leonardo menggunakan kedekatan sesama orang Brasil untuk membujuk Ganso ke Inter, namun rupanya pemain bernama lengkap Paulo Henrique Chagas de Lima itu lebih tertarik untuk bermain bersama kompatriotnya seperti Robinho, Pato dan Thiago Silva, daripada dilatih tactician asal Brasil.